Terbawa sendiri sampai ke distrik tak terkenali.
Kemudian, bagaimana ini?
Bagaimana jika diri terus bergerak tapi tanpa kendali?
Menunggu lelah kah?
atau bagaimana?
Berulang saja begini :)
Seperti tak percaya pada diri sendiri.
Sampai pada titik.
.....
Pikiranku akhirnya bangun, dan bertanya.
Hey, kenapa aku harus begini?
Aku memaksanya untuk berhenti. Keras harus berhenti.
Aku sadar, aku bukan jajaran manusia baik di bumi.
Semangat sekali, aku menghentikan diri.
Aku kira aku berhasil.
kemudian
Cih, pikiranku kalah.
Kaki mulai melangkah lagi, bahkan jauh melampau distrik sebelumnya.
Aku harus bagaimana?
Berhenti kembali?
Melanjutkan?
Haha, mentertawakan diri sendiri.
Kalut kesana kemari.
Dan akhirnya..
Aku memilih untuk menikmati semua langkah kaki.
Aku pilih bersenang-senang dengan kaki yang tak terkendali ini.
Aku berterima kasih karena menemukan cara bagaimana menikmati langkah yang tak terkendali ini.
Kemudian perlahan menjadi bertahan untuk hal-hal kecil remeh temeh remah peristiwa kehidupan.
:)
Serang, 6 Januari 2022
Mantapppll
BalasHapus