Kamis, 06 Januari 2022
Selasa, 15 September 2020
Lelah
mei
23.46
Daily, Puisi
No comments
Apakah kamu sedang lelah?
Apakah sedang merasa mengapa hidup seperti rumit sekali?
Atau..
Kamu tidak memiliki masalah tapi nafasmu berat?
Seringkali kita bingung apa yang sedang kita rasakan. Terlihat terlalu penat, sesak, padat.
Aku juga, aku terkadang merasa sangat lelah padahal aktifitasku biasa.
Aku juga merasa berat, padahal tidak ada yang berubah.
Semua kebutuhanku tercukupi.
Ini adalah sebuah saran yang sangat klise. Yang mungkin jika kamu dengan kamu cuma berdecak hmmmmmm dan melengos saja. Haha
Kalau aku sedang diam, penat, sesak, setress artinya ada sesuatu yang salah.
Ada sesuatu yang kurang untuk kita kerjakan.
Ada sesuatu yang dibutuhkan oleh ruhani kita, yang belum kita penuhi.
Tapii... aku sudah sholat .. aku juga sudah puasa ...
Hmmm mari kita coba dengan hal yang sederhana.
Bagaimana jika dzikir? istighfar pelan pelan dari hati? baca Quran sedikit saja..
Lakukan dengan tenang, mengharap ridho-Nya.
Resapi setiap kata, setiap hembusan nafas.
Hidup yang dirasa setres, berat sekali. Sepertinya karena kita kebanyakan mikir, kurang dzikir.
Ruhani merasa kosong, walau jasad tercukupi.
Kamu...
Baik-baik ya Kamu.. semoga masalah kamu, masalah aku, masalah kita.. perlahan terlewati satu per satu.
Menjadi pelajaran hidup, jejak titik titik hidup, pemicu diri yang baru.
Tenang ya, tenang. pelan-pelan saja. satu per satu. tidak usah terburu-buru.
Senin, 05 Agustus 2019
Pernyataan
mei
01.53
Puisi
No comments
![]() |
Sumber: Pinterest |
Jangan bercanda.
ini untukku?
kita hidup di sesuatu yang berbeda.
Bisakah untukmu saja?
Aku dan Kamu!
ada di dunia yang berbeda..
Iya, aku tahu.. Tuhan menciptakan kita di bumi yang sama.
Jangan bermimpi,
aku dan kamu tetap berbeda!
Dunia?
Sudahlah, pijakan pun beda.
Kenapa begitu memaksaku?
sudah?
mari kita berBINCANG dalam diam dan minum minuman favorit masing masing.
Seperti biasa.
aku Kopi dan kamu Teh.
Apa?
untukku?
sudahlah tak usah memaksa.
karena pertanyaan bisa jadi pernyataan.
Senin, 13 Mei 2019
Hai Kamu
mei
03.33
Puisi
No comments
Aku datang. :)
Kau ini selalu saja.
Masih saja diam.
Sedang merana?
Eh, tapi aku lihat sudah bersimpul senyum.
Jadi kau sedang bahagia?
Hahah sudahlah jangan malu. Ini aku bawa cemilan untukmu.
Kemudian Dia juga kasih aku rasa senang sekarang.
Eh,
Besok aku kembali lagi ya. :)
.
Hai, aku datang lagi.
Aku cuma bawa minuman, tak apa?
Lagi lagi kau ini, apa bisa berekspresi lain saat aku datang?
tapi ya sudahlah.
Bagaimana dengan hari ini?
Maaf aku baru bisa datang.
Hei kau ini.
Jangan langsung bertanya tentangku.
Aku pun belum kau jawab.
Oke, baiklah.
Hari ini
Seperti biasa, hari ku baik baik saja.
Ada sedikit batu sih, tapi tentu saja Allah dengan mudah menggeser itu.
Boleh aku berbicara menyakitkan?
Sepertinya aku hari ini terakhir datang.
Jangan pasang ekspresi itu.
Maaf
Aku pun tak bisa mengelak
Jangan sedih
Aku yakin akan ada yang datang nanti selain aku.
Tenang saja
Ini minumanmu jangan lupa diminum.
:)
Rabu, 18 Oktober 2017
Ebiet G Ade
mei
20.15
Daily, ODOP BLOGGER MUSLIMAH OKT 2017, Puisi
No comments
Ebiet G Ade seorang penyanyi kondang Indonesia pada zamannya. Yang lagu-lagunya sarat akan makna dan pesan.
Dikutip dari Wikipedia Ensiklopedia bebas (Iya walaupun apabila di pembuatan karya ilmiah Wikipedia termasuk media yang dilarang untuk dikutip, tapi gakpap kali ya di blog mah soalnya nyari yang lain serasa ada yang kurang pas hehe)
Abid Ghoffar bin Aboe Dja'far atau lebih dikenal dengan nama Ebiet G. Ade (lahir di Wanadadi, Banjarnegara, Jawa Tengah, 21 April 1954; umur 63 tahun) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berkewarganegaraan Indonesia. Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, pada awal kariernya, ia memotret suasana kehidupan Indonesia pada akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu Surat dari Desa yang ditulis oleh Oding Arnaldi dan Mengarungi Keberkahan Tuhan yang ditulis bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kids Zaman Now atau Teenagers Zaman Now sepertinya kurang tahu tentang keberadaan lagu lagu Ebiet G Ade. Kecuali lagunya yang benar benar tenar seperti Titip Rindu Buat Ayah, Berita Kepada Kawan dan Untuk Kita Renungkan. Bahkan masih banyak guru Bahasa Indonesia yang menjadikan Lagu Ebiet G Ade sebagai media pembelajaran untuk materi Puisi.
Saya pertama kali kenal dengan lagu Ebiet G Ade adalah karena pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 8 SMP. Guru Bahasa Indonesia menjadikan lagu Ebiet G Ade yang berjudul Titip Rindu Buat Ayah dan Untuk Kita Renungkan sebagai media pembelajaran Puisi dan belajar untuk menafsirkan makna dari lagu tersebut secara individu. Dari sini guru saya berkata bahwa lagu Ebiet G Ade semuanya sarat akan makna baik lagu tentang percintaan maupun tentang alam.
Pada zaman itu Ebiet G Ade pun telah berkurang kancahnya di dunia permusikan digantikan oleh band band Pop terkenal pada masanya seperti Vagetos, Ungu, D’Masiv dan lainnya.
Dan kemudian dengan kekuatan warnet saya akhirnya mendapatkan beberapa lagu Ebiet G Ade yang saya download secara illegal di beberapa situs.
Dan sampai sekarang akhirnya cinta sekali ke beberapa lagu Ebiet G Ade. Lagu yang sangat saya suka adalah Menjaring Matahari, Alegi Esok Pagi dan Aku Ingin Pulang.
Petikan gitar khas yang mengiringi lagu lagunya membuat lagu-lagu ciptaannya semakin dalam. Semakin didengarkan dengan khusuk semakin terasa indah dari kata per kata. Sungguh puisi yang sangat indah.
Kamu Kids Zaman Now yang belum pernah mendengarkan lagu Ebiet G Ade? Saya sarankan untuk mendengarkan. Kamu akan terpukau :D
Jumat, 06 Oktober 2017
Sajak Situmorang Malam Lebaran
Bulan di atas kuburan
karya Sitor Situmorang
Pernahkah mendengar sajak tersebut sebelumnya?
Jika belum maka,
Selamat ….
Anda telah mengetahui sajak paling penuh makna dan penuh misteri berdasarkan versi saya haha.
Saya mendengar sajak ini pertama kali saat duduk di kelas XI SMA dari guru Bahasa Indonesia saya tercinta ibu Yuniarti.
Sajak ini jika tidak salah adalah bahan dari skripsi beliau (Kalau tidak salah. Lupa lupa ingat)
Sajak misterius penuh makna ini hanya terdiri sari 4 kata saja, ya 4 kata
1. Bulan
2. Di
3. Atas
4. Kuburan
Tapi, sangat sarat makna semua orang bias jadi akan memiliki tafsiran tersendiri apa yang ingin disampaikan oleh sajak ini.
Sajak malam lebaran termasuk sajak yang fenomenal di dunia persajakan di Indonesia. Dan sangking banyaknya orang menafsirkannya membuktikan semakin bernilainya sajak tersebut.
"Sajak adalah ibarat sebuah organisma; sesuatu barang hidup, yang bila diletakkan di atas meja analisis untuk diuraikan dengan pisau ilmu bedah ilmu sastra, atau untuk disinari dengan sinar rontgen intelek, ia akan jadi barang mati" ujar Sitor. Sajak itu telah mati karena Sitor Situmorang telah "membunuhnya".
Bahkan, ini merupakan judul dari sebuah film lawas yang kemudian di remake pada tahun 2015. “Bulan di atas kuburan” manga search on google hehe.
Padahal jika dipikir piker malam lebaran itu tidak ada bulan karena 1 syawal. Jadi maksud sajak ini apa?
Semua orang berhak melucutinya dengan liar sajak ini mau kau kaitkan dengan apapun bagaimana kau menafsirkan kata perkata maupun spasi per spasi. Sajak ini menjadi misteri seolah dia berhenti langsung dan tidak ada lanjutannya sehingga maknanya samar samar. Apakah ada danau? Apakah ada pohon? Seolah puisi itu dibunuh sendiri oleh penulisnya dan membiarkan imajinasi orang lain berkeliaran dengan elok menelanjangi sajak tersebut.
.
Tapi, jika kita baca ulang baca kembali dan resapi. Saya rasa semua setuju.
Sajak ini adalah sajak yang indah ^^
Jadi apa pendapatmu tentang sajak ini?
Tulisan ini diikutsertakan dalam one day one post Oktober 2017 #ODOPOKT5 Blogger Muslimah Indonesia
Rabu, 16 Agustus 2017
Malam terbenam
mei
09.59
Puisi
No comments
Saat hati meringkuk malu
Tahukah kamu?
Ada malam yang terbit menghampiri
Kekelamannya membawa embun dan es bersamaan
.
Direndam dan dibiarkan
Hingga kau tau lanjutnya
.
Hai siang, apakah kau ada?
Ataukah hanya kata dari bait indah?
Oh hati.. rindukah kau akan siang yang tak pernah kau temui?
.
Malam .. tak bosankah kau selalu membututi ku.
Membuat hatiku lebih meringkuk malu
.
Senyum masam kekhawatiran
Khawatir padamu hai hati
Hati yang diikuti malam
Nyalindung 2017
Sabtu, 05 Agustus 2017
Doa Kajian Ma'rifatullah
mei
21.15
Daily, Puisi
No comments
Doa Kajian Ma'rifatullah
3 Agustus 2017
Oleh KH Abdullah Gymnastiar
.
. Allahumma Sholli 'Ala Muhammad Wa 'ala Ali Muhammad kama Shollaita 'ala Ibrohim Wa 'ala Ali Ibrohim Innaka Hamidun Majid.
Ya Allah .. Ya Latif Ya Rahman Ya Rahim Ya Ghofur Irhama ya Allah
.
Ya Allah wahai zat yang maha tahu segalanya.
Jadikanlah manjelis ini majelis yang penuh ampunanmu. Ampuni kami ya Allah ..
Betapa jarangnya kami ingat kepadaMu. Padahal setiap saat Engkau memberikan manfaat karunia kepada kami.
.
Ampuni amal-amal kami yang jarang sekali ikhlas, rasanya kami belum pernah berkumpul karena Engkau.
Ampuni kami yang lebih sibuk mencarai penilaian makhlukmu daripada RidhoMu. Lebih sibuk mencari cinta hambaMu bukan mencari cintaMu.
.
Ya Allah .. Ampuni semua kemunafikkan kami.
Ampuni kemusyrikkan kami..
.
Ya Allah kami berlindung kepadaMu dari menyekutukan Engkau dengan apa-apa yang Engkau tahu. Dan kami mohon ampunanmu dari apa-apa yang Engkau tahu.
.
Ya Allah ampuni kami sering berburuk sangka padaMu. Sering kecewa dengan takdirMu. Sering tidak ridho dan marah dengan ketentuanMu. Padahal semua yang Engkau takdirkan pasti yang terbaik untuk kami.
.
Ampuni kami ya Allah.
Ampuni ketidaksabaraan kami ketika Engkau memberikan sedikit ujian.
Padahal pasti ujian itu untuk kebaikan kami ya Allah.
. Ampuni kami jarang bersyukur, jarang mengingat dan jarang mengakui bahwa semua ini adalah nikmat dariMu.
.
Ampuni ya Allah, sedikit sekali kami bersyukur.
Hanya sibuk dengan kecewa.
Hanya sibuk dengan keinginan.
Sibuk dengan harapan.
.
Ampuni betapa banyak nikmat dariMu yang kami gunakan untuk berbuat dosa.
Betapa banyak pemberianMu dariMu yang kami gunakan untuk mengkhianatiMu.
.
Ya Allah, Ampuni kami sering menyia-nyiakan orang tua kami .
Allahummaghfirlana Walliwaalidaina war hamhumaa kama rabyana shogiro.
.
Ampuni segala kedzoliman kami kepada Ibu Bapak seakan tidak punya waktu untuk membaghagiakan mereka. Ampuni ya Allah . ampuni kelalaian kami membahagiakan orang tua kami.
.
Ya Rabb Ampuni Ibu Bapak Kami...
Berkahi sisa usianya. Muliakan ya Allah.
Karuniakan Khusnul Khotimah.
Lapangkanlah kuburnya, Jadikanlah ahli sorga.
Beri Hidayah bagi orang tuanya yang belum dapat hidayah
.
Ya Allah ampunilah guru-guru kami. Ampuni kami kurang memuliakan dan kurang menghormati guru-guru kami, para ulama kami yang menjadi jalan atas ilmu kami mengenalMu kami kembalil ke jalanMu.
.
Muliakan guru-guru kami keluarganya lindungi dari fitnah dunia akhirat.
.
Ya Allah ampuni dan sayangi hamba-hambaMu yang berbuat baik kepada kami. yang kami tahu maupun yang kami tidak tahu. Yang terang-terangan yang sembunyi-sembunyi mendoakan kami. Sempurnakan ganjaranNya ya Allah Ya Rabb.
.
Ampuni hamba-hambaMu yang sering kami sakiti. Yang kami dzolimi. yang kami ambil hak-haknya.
. Cegahlah kami dari perbuatan dzolim kepada siapapun. Buatlah yang kami sakiti dapat memaafkan kami.
.
Ya Allah . Ampuni hamba-hambaMu yang menyakiti kami . Mereka adalah hambaMu ya Rabb.
. Berikanlah hidayah dan taufikmu agar tercegah dari perbuatan dzolim kepada siapapun.
Lapangkanlah hati kami agar mau memaafkan.
.
Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mu'minina wal mu'minat.
Al ahyaa-i minhuma wal amwat, innaka sami'un qoribun-mujibu da;wat, ya Khodial hajat.
Allahumma Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa lanakuunanaa minal khasirin.
Allahumma rabbanaa wa laa tahmil alainaa ishran kamaa hamaltahuu alalladziina min qablinaa
Rabbanaa wa laa tuhammilnaa ma laa thaaqata lanaa bih wafu anna
wa ighfirlana warhamnaa Anta maulaanaa fanshurnaa ala al-qoumil kaafiriin.
Allahuma rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa
wahablanaa milladungka rahmatan innaka antal wahhaab.
Allahumma rabbanaa hablanaa min azwajina, wa dzurriyatinaa qurrata a'yunin waj'alna lil muttaqina limaman.
Allahumaghfirlanaa wali wa lidainaa warhamhuma kamaa rabayya naashaghiira.
Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar.
Subhana rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifun, wa salamun 'alal mursalin, walhamdulillahirrabil'alamin.
.
Pict. By M.L.S
Jumat, 04 Agustus 2017
Tak tahu diri
mei
10.38
Puisi
2 comments
Kulihat lagi.
.
Kuamati lagi.
.
Lagi .
..tapi .. ku berpikir..
.
Ahh siapa aku.
Aku hanya seonggok debu..
.
Berani nya aku menaruh hati.
Menaruh hati kepada batu.
.
Yang lebih besar.
Lebih kokoh.
Lebih kuat.
Lebih indah.
Lebih silau..
.
Siapa aku.
Yang berani bermimpi ..
.
Seperti tak tahu diri.
.
Merangrang jauh..
.Hingga tak sadar diri.