Sumber gambar : buxet.blogspot.com
Bismillah
Assalamualaikum
Para penuntut ilmu.
Disini saya mencoba untuk beropini mengenai Ta'dzim terhadap guru
Perlu saya sampaikan bahwa ini merupakan opini penulis dimana masih banyak kekurangan dan kekhilafan dalam berfikir. Sehingga apabila ada yang ingin disampaikan kepada penulis silakan hubungi penulis melalui link di samping.
Ta'dzim. Pernahkah mendengar kata tersebut?
akan saya sederhanakan menjadi bahasa Indonesia yaitu menghormati
Ta'dzim kepada guru adalah menghormati guru sebagai seseorang yang memberikan kita ilmu dan wawasan.
Ta'dzim kepada guru bukanlah hanya sekedar cium tangan dan mengikuti apa yang beliau perintahkan.
Lebih kepada itu.
Sejujurnya saya juga dahulunya tidak mengerti sama sekali bagaimana cara Ta'dzim terhadap guru.
Hingga Allah takdirkan saya hijrah ke Bandung untuk menuntut ilmu kemudian saya masuk ke Pesantren universitas.
Karena ada mata pelajaran kitab kuning sehingga saya belajar kitab pertama saya yaitu Ta'lim Muta'allim dari awal, kemudian diseling dengan cerita teladan dan pengalaman dari pengajar kitab atau dosen.
Kalian bisa baca terjemahan kitab Ta'lim Muta'alim di sini https://salafytobat.wordpress.com/2012/05/09/terjemahan-kitab-talim-mutaallim-pelita-penuntut-ilmu/
Selanjutnya saya akan membahas sesuatu yang mungkin sedikit sensitif
yaitu perilaku mahasiswa terhadap dosennya.
Maaf, sering kita temui dosen yang terlihat seperti kurang baik dalam penyampaian materi, menghilang tanpa pernah masuk untuk mengajar, memberikan tugas yang luar biasa membahana dan lain sebagainya yang kemudian masuk kepada kategori "dosen yang tidak benar"
Kemudian kita mencaci, memberikan perkataan yang tidak pantas, tidak hormat, mengkritisi di depan umum, seolah ingin memberikan rasa malu terhadapnya
Tetapi, sadarkah kita. Posisi kita sebagai mahasiswa, kita adalah murid yang sedang berguru, berguru kepada dosen. Sehingga rasa hormat, Ta'dzim itu harus ada di diri kita. tidaklah pantas seorang murid mencaci dosennya bagaimanapun keadaannya.
Harga sebuah ilmu itu sangat mahal teman.
Tugas kita adalah Sami'na Wa Atho'na.
Di beri tugas belajar ya belajar, di beri tugas presentasi ya presentasi, di beri tugas ya kerjakan.
Barokahnya ilmu itu nyata. Berkah kita Ta'dzim terhadap guru itu nyata.
.
Pernah saya diceritakan sebuah kisah, yang luar biasa sekali.
Ada murid yang datang ke pesantren untuk menuntut ilmu, kemudian guru tersebut memberinya tugas untuk mengembala domba (*saya lupa apa domba atau sapi atau kerbau tetapi saya tulis saja domba) setiap hari. Kemudian murid bertanya, wahai guru belajar apakah saya sekarang? kemudian guru tersebut memberinya kembali tugas untuk mengembala lagi. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Murid hanya ta'dzim dan menaati segala perintah dari gurunya. Kemudian datanglah kedua orang tua murid untuk menjemput murid dan membawanya pulang ke kampung halaman. Guru pun mengizinkan.
Sesampainya murid di kampung halaman, ada yang datang ke rumah dengan maksud mengundang murid untuk menyampaikan materi kitab kepada jamaah. Dengan basmallah dan berdoa kemudian murid mengisi kajian tersebut dan membuka kitab yang akan diajarkan. dan keajaiban terjadi. Murid dapat memberikan materi dan menyakalkan serta menjelaskan dari bait ke bait, pasal ke pasal, bab ke bab. Hingga bertambahlah jemaah murid. dan sekarang murid pun menjadi guru besar di pesantren miliknya sendiri.
Sebagai orang awam yang mendengar cerita tersebut saya merasa takjub luar biasa, sebegitu besarnya barokah ta'dzim.
Apabila diantara pembaca ada yang berpikir
"Kan sekarang zaman demokrasi, kita harus menuntut hak kita. dan lain sebagainya"
Kajilah kembali apakah kita sudah melakukan kewajiban kita sebagai murid. Jikalau sudah merasa melakukan kewajibannya dengan benar sebagai murid dan merasa diri sudah berhak untuk meminta hak kemudian mengkritisi. Kajilah kembali bagaimana caramu mengkritisi gurumu.
Teriak teriak kepada ketua kelasmu agar ketua kelasmu menyampaikan aspirasimu?
Langsung ke atasan gurumu agar mampu memberikan sanksi kepada gurumu?
Langsung mengungkapkan apa keinginan atas hak mu di depan murid lain?
Kajilah kembali. Mengkritisi juga mempunyai alur tersendiri.
Pelajari alur mengkritik dengan baik.
Dan tetap sadarlah bahwa posisi kita adalah murid. Jangan sampai tinggi hati.
Minta maaflah. Guru pasti memberikan yang terbaik terhadap muridnya. Orang tua tidak akan menjerumusakan anaknya kepada sesuatu yang buruk. Percayalah barokah ta'dzim itu nyata.
Pernah saya mendapat tamparan keras dari dosen saya.
" Baik kita akan lanjut ke bab (sensor 😏) sebelumnya kalian sudah mempelajari dasarnya kan di semester A di mata kuliah B (semua anak bengong karena posisinya dosen pada mata kuliah B tidak pernah menyampaikan materi apapun)"
mungkin dikarenakan dosen saya yang peka kemudian dia berbicara kembali
(Sambil tersenyum dosen pun berkata) "Saya tidak ingin mendengar alasan kalian menyalahkan dosennya. karena saya percaya bahwa status kalian sebenarnya sudah berubah menjadi Mahasiswa dari kalian menginjakkan kaki di Universitas ini. Sehingga tidak ada lagi alasan kalian tidak diberikan materi oleh dosennya. Karena kalian sudah dianggap mampu untuk melakukan kegiatan belajar sendiri tanpa harus disuap oleh dosen."
See?
Bisa jadi sebenarnya kita sebagai murid yang banyak melakukan kesalahan.
Pernah mendengar atau melihat gambar di google anak anak pesantren sampai jalan menggunakan lutut mereka apabila mereka jalan di hadapan guru mereka? atau mendengar berebutnya mereka untuk mendapatkan sisa air minum guru mereka?
Demikian opini dari saya apabila ada kesalahan saya izin meminta maaf.
Opini adalah pendapat dari diri masing masing dan hal itu akan menjadi kebenaran menurut individu yang mengeluarkan opini. Jadi saya izin untuk menghindari konflik apabila ada yang tidak sependapat dengan opini saya. Tetapi, apabila ingin berdiskusi atau ingin menyampaikan pendapat tanpa memaksakan pendapatnya adalah yang paling benar saya persilakan. Bisa jadi opini saya hari ini akan berbeda dengan opini saya esok hari.
Wassalamualaikum.
🙄🙄
BalasHapusWelcome pejuang dakwah ^^
HapusAlhamdulillah, bagus ko dek, bab perkara adab dalam mencari berkah sebuah ilmu
BalasHapusalhamdulillah kalo manfaat. Terimakasih sudah berkunjung kak ^^
HapusMantap
BalasHapusLanjutkan Dakwah mu saudaraku
Insya Allah bermanfaat untuk semua Muslim dan muslimah yang haus akan ilmu pengetahuan Agama.